Episode III
Episode III
~Ada
sesuatu di Halmahera(Teruntuk dirimu yang pernah singgah)
22
Juli 2019.
Halmahera,sebuah tempat dimana
kita bertemu.
Pertemuan singkat dan terduga membuat dua anak manusia bertemu
dan saling menyapa dan sembari memperkenalkan nama.
Halmahera,sebuah tempat surganya dunia dengan panorama yang indah.
Merupakan tempat istimewa di mana kisah ini berawal dan berakhir.
Halmahera,banyak kenangan manis dan pahit terjadi di tempat ini.
Bagiku,manis pahitnya kenangan di tempat ini.
Tetaplah tempat sejuta kisah yang membuatku selalu rindu tempat yang bernama”Halmahera”.
Terima kasih Halmahera telah banyak membuat kisah dan kenangan manis dan pahit di hidup ini.Dan terima kasih Halmahera telah memperkenalkanku dengan dia,
Aku bersyukur bisa berkenalan denganmu dan membuat kisah yang indah.
Sampai bertemu kembali “Halmahera”.
Pertemuan singkat dan terduga membuat dua anak manusia bertemu
dan saling menyapa dan sembari memperkenalkan nama.
Halmahera,sebuah tempat surganya dunia dengan panorama yang indah.
Merupakan tempat istimewa di mana kisah ini berawal dan berakhir.
Halmahera,banyak kenangan manis dan pahit terjadi di tempat ini.
Bagiku,manis pahitnya kenangan di tempat ini.
Tetaplah tempat sejuta kisah yang membuatku selalu rindu tempat yang bernama”Halmahera”.
Terima kasih Halmahera telah banyak membuat kisah dan kenangan manis dan pahit di hidup ini.Dan terima kasih Halmahera telah memperkenalkanku dengan dia,
Aku bersyukur bisa berkenalan denganmu dan membuat kisah yang indah.
Sampai bertemu kembali “Halmahera”.
18
Juli 2019,kuangkatkan kaki menuju bandara untuk meninggalkan Halmahera entah
selamanya atau sementara.Aku tak tahu kapan bisa balik di tempat indah ini
daerah penuh toleransi,senyuman,dan cinta.Ketika selesai check in aku menunggu
jadwal keberangkatan di terminal bandara
sembari memainkan handphone dan melihat foto-foto penggalangan dana untuk
korban bencana gempa di Halmahera Selatan sehari sebelum aku berangkat.Sehari
sebelum berangkat aku coba pamit dengan membantu kawan-kawanku di komunitas
untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan di Halmahera Selatan.Walau
sehari banyak tawa yang tercipta bersama kawan-kawan dan itu akan kukenang
selalu.
Oh
iya,apakah kau tahu dimana itu Halmahera?? ya Halmahera pulau terluas di
provinsi Maluku Utara ini adalah tempat bagiku yang mengesankan karna alamnya,toleransinya,dan
kehidupannya.Jika kalian ingin tahu bagaimana keadaan di Halmahera boleh
langsung kesana,di jamin tidak akan pulang.Bagiku,Halmahera bukanlah sekedar
tempat berkesan yang alamnya indah dan lainnya.Tapi bagiku Halmahera adalah
sejuta tempat indah yang banyak cerita manis dan pahitnya.Cinta dan harapan
banyak terukir disini,bukan Cuma satu tapi banyak,aku tak tak tahu mana yang
paling manis dan pahit yang aku tahu semua berkesan dan pernah singgah di hati.
Halmahera
tempat berkesan bagiku,karena banyak hal terjadi di tempat ini. Di sebuah
tempat yang bernama “Halmahera” kisah aku dan dirimu. Iya dirimu,dirimu yang
pernah singgah di sebuah mahligai milikku. Entah siapapun dirimu aku tak tahu
karna telah banyak yang singgah dan pergi,Aku ucapkan terima kasih telah
mengukir kisah di Halmahera tempat indah surganya dunia. Aku tahu,aku bukan
siapa-siapa dan dirimu(entah siapapum dirimu) sudah memiliki dia atau masih
sendiri,bukan bermaksud mencuri hatimu tapi
aku hanya mengingatkan kisah kita indah di Halmahera.Bukan cuma dia aku ucapkan
terima kasih kepada kawan-kawanku yang mengagumkan yang menemaniku sepanjang
malam dalam perih dan pahit dunia.
Kuangkatkan
kakiku dari terminal setelah mendengar pengumuman bahwa penerbangan menuju
Manado sudah siap. Ku duduk di kursi dekat jendela melihat pohon-pohon kelapa
dan terbang,kulihat Halmahera dari atas perlahan-lahan menghilang dan pergi. Setelah
melewati Halmahera kulihat dari jauh tiga pulau sejuta
kenangan(Ternate,Tidore,Dan Hiri),salah satu pulau adalah kotamu terima kasih
pernah singgah di hati. Setelah pulau itu hilang aku pun tidur dan membuat
kisah baru di Sulawesi,terima kasih Halmahera telah memperkenalkanku dengan
dia. Akan ku buat kisah baru di Sulawesi entah siapa yang akan bersamaku
selanjutnya semoga dia tidak sekedar singgah tapi selamanya.
“Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana:
dengan kata yang tak sempat di ucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu.
dengan kata yang tak sempat di ucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencitaimu dengan
sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”
(Puisi “Aku ingin” 1989 dalam buku Hujan Bukan Juni Hlm:105).
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”
(Puisi “Aku ingin” 1989 dalam buku Hujan Bukan Juni Hlm:105).
Salam literasi
Salam Aksara
Tertanda
-LisanAksara
Komentar
Posting Komentar